Pengguna Internet Aktif Cenderung Lebih Sehat
VIVAnews - Makin banyaknya pengakses internet di era modern saat ini menandakan bahwa para penggunanya tergolong berusia lebih muda, berpendidikan dan memiliki pendapatan cukup.
Sebuah studi yang dilakukan Pew Internet & American Life Project dan California Health Care Foundation yang dipublikasikan 24 Maret lalu menemukan, sebanyak 62 persen orang dewasa yang mengalami penyakit kronis adalah mereka yang jarang menggunakan akses internet. Sementara 82 persen orang dewasa tanpa menderita penyakit kronis mengaku aktif menggunakan internet.
Dari temuan ini dapat diketahui secara jelas tentang kondisi kesehatan seseorang yang lebih sering mengakses Internet. Mereka yang tidak pernah online, kata para peneliti seperti dikutip dari laman news.health.com menyatakan cenderung usianya lebih tua, kurang berpendidikan dan memiliki pendapatan yang lebih rendah.
Para peneliti juga mencatat bahwa penyakit kronis mengurangi kemungkinan seseorang mengakses online. Biasanya, mereka yang menderita penyakit kronik hanya mengakses informasi mengenai topok-topik kesehatan. Sebanyak 51 persen dari peserta melaporkan sakit kronis melakukan hal itu, dibandingkan dengan dua-pertiga dari yang lain yang disurvei.
Hasil penelitian menunjukkan, ada satu cara yang orang-orang dengan penyakit kronis menonjol mengenai penggunaan Internet. Ketika statistik yang disesuaikan dengan pengaruh faktor-faktor seperti ras dan usia, para peneliti menemukan, mereka yang memiliki penyakit kronis lebih cenderung menulis pada sebuah blog atau berkontribusi pada diskusi online.
[+/-] |
|
[+/-] |
kriminal |
Biadab! Umpatan ini yang paling pantas ditujukan kepada Abdul Hamid alias Oyong (39). Pengangguran yang baru setahun ke luar dari penjara karena tersangkut masalah narkoba ini tega memerkosa anak tirinya. Ironisnya, ayah bejat ini sudah menggagahi anak tirinya itu hingga lima kali.
Guna mempertanggungjawabkan perbuatannya yang tidak manusiawi itu, Oyong terpaksa meringkuk di sel Mapolres Langkat di Stabat.
Ratu (25) nama sengaja disamarkan, tenaga honorer di kantor Lurah Tan-jungpura, Langkat kepada wartawan menuturkan kisah bejat yang dialaminya.
Semula warga Desa Pekubuan Kecamatan Tanjungpura, Langkat ini tidak menyangka kalau bapak tirinya tega berbuat seperti itu kepadanya.
Sebenarnya Ratu berusaha merahasiakan ulah bejat Oyong dari keluarganya yang lain, termasuk ibu kandungnya Ram (45). Namun khawatir Oyong akan terus mengulangi perbuatan bejatnya, Ratu pun memilih melaporkan kejadian tersebut ke tunangannya bernama Tiar (27) warga Secanggang Langkat.
Ratu mengaku sempat disetubuhi ayah tirinya itu sebanyak lima kali. Oyong dengan leluasa menyalurkan nafsunya, setelah sebelumnya mengancam akan membunuh Ratu jika berani menolak ajakannya bersetubuh. Agar perbuatannya tak ada yang mengetahui, Oyong menggarap anak tirinya malam hari saat penghuni rumah sedang asyik terbuai mimpi.
Dituturkan Ratu, kali pertama diperkosa ayah tirinya bulan Januari 2010, tanpa merinci hari dan tanggal yang pasti. Ratu yang tertidur pulas di kamarnya sontak kaget karena tubuhnya diraba dan dibebekap dari belakang.
Karena kaget, Ratu pun terbangun dan melihat orang yang meraba tubuhnya adalah Oyong.
"Saat itu saya sebenarnya hendak berteriak minta tolong. Tapi dia (Oyong, Red) langsung membekap mulut saya dan mengancam akan membunuh saya dan keluarga jika nekat berteriak," ujar Ratu.
Melihat korbannya pasrah, pria pengangguran itu dengan leluasa melampiaskan nafsu bejatnya. Karena perbuatan kali pertamanya lancar-lancar saja, Oyong kembali menggagahi anak tirinya berulang-ulang hingga kini sudah lima kali.
Merasa tak sanggup lagi diperlakukan Oyong dengan semena-mena, Ratu pun mengadukan kejadian tersebut kepada tunangannya Tiar. Oleh Tiar perbuatan bejat Oyong dilaporkan ke ibu Ratu dan dilanjutkan ke perangkat desa dan polisi.
Oleh polisi, Oyong pun dibekuk dan selanjutnya digelandang ke Mapolres Langkat.
Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (Kanit PPA) Polres Langkat, Iptu R Harahap mengatakan, Oyong akan dikenai pasal berlapis baik tentang Perlindungan Anak maupun kekerasan terhadap anak tiri. Dengan pasal berlapis itu, ancaman hukumannya 20 tahun penjara.
[+/-] |
HI-TECH |
Nokia Research Centre di Cambridge, Inggris telah mengembangkan prototipe ponsel yang memanfaatkan gelombang radio atau radiasi elektromagnetis sebagai sumber dayanya. Gelombang radio yang dimaksud adalah yang dipancarkan oleh perangkat seperti transmitter WiFi atau antena telekomunikasi lainnya.
Nantinya, perusahaan asal Finlandia tersebut berharap, ponsel produksinya bisa mengisi dayanya secara mandiri dengan hanya mengandalkan sumber energi di udara.
Teknologi dalam ponsel tersebut bisa mengkonversi gelombang elektromagnetis menjadi sinyal elektrik untuk memberi daya pada ponsel. Pihak Nokia Research yakin,
hanya dibutuhkan waktu 3 sampai 5 tahun lagi sebelum teknologi ini sempurna dan dapat dipasarkan untuk umum.
Memang saat ini, ponsel prototipe Nokia tersebut belum mencapai target mengumpulkan sekitar 50 miliwatts daya untuk syarat isi ulang minimal. Saat ini prototipe Nokia baru mampu mengumpulkan 3-5 miliwatt listrik. Namun Nokia optimistis target tersebut dapat segera tercapai.
[+/-] |
NUSANTARA |
Jakarta - Siapa pun yang nantinya terpilih menjadi Dirjen Postel Depkominfo, selain mesti punya rekam jejak dan kinerja yang bagus, juga harus jujur dan amanah.
"Karena tantangan menjadi Dirjen Postel luar biasa godaannya," ujar Kepala Pusat Informasi Depkominfo Gatot S Dewa Broto saat bincang santai dengan detikINET, Sabtu (5/12/2009).
Dirjen Postel yang baru, jelas harus tahan godaan. Sebab, 80% pendapatan negara bukan pajak (PNBP) yang diterima Depkominfo datang dari direktorat yang akan dipimpinnya nanti.
Depkominfo sendiri mematok PNBP untuk 2010 mendatang sebesar Rp 10 triliun. Meningkat 42% dibandingkan target total PNBP Rp 7 triliun tahun ini, di mana Rp 6 triliun di antaranya datang dari direktorat Postel.
Sementara, posisi Dirjen Postel sendiri, saat ini masih lowong sejak Menkominfo sebelumnya, Mohammad Nuh, mengosongkan posisi tersebut pada Agustus tahun ini. Posisi tersebut menjadi kosong setelah terjadi perombakan besar-besaran di eselon I Depkominfo.
Kekosongan posisi itu jelas harus segera diisi kembali mengingat perannya yang sangat strategis dalam menentukan arah kebijakan telekomunikasi Indonesia yang kian konvergen.
Meski demikian, Gatot menegaskan bahwa Menkominfo yang baru, Tifatul Sembiring, belum melakukan pemanggilan terhadap satu pun calon suksesor dari Basuki Yusuf Iskandar.
"Pak menteri masih konsentrasi untuk menyelesaikan program 100 harinya terlebih dulu. Beliau belum akan melakukan pemanggilan kepada siapa pun," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan sudah ada sejumlah nama yang katanya akan dipanggil untuk seleksi kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) Dirjen Postel. Nama-nama yang disebut sebagai calon, merupakan kalangan pejabat eselon I di Depkominfo.
"Mereka yang namanya disebut-sebut media jangan GR (gede rasa,-red) dulu. Dalam tradisi di Depkominfo, siapa pun menterinya, jarang sekali ada fit and proper test," terang Gatot.
Ia pun menegaskan, belum tentu yang nantinya nama calon yang akan direkomendasikan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono adalah orang dari dalam Depkominfo.
"Calonnya bisa saja dari internal maupun eksternal. Tentu menteri punya pertimbangan sendiri," kata dia.
Seperti diketahui, Dirjen Postel sebelumnya memang bukan dari lingkup Depkominfo. Misalnya saja Basuki yang datang dari Bappenas, dan Djamhari Sirat--Dirjen Postel sebelum Basuki--akademisi dari Universitas Indonesia.
"Namun pastinya yang menjadi Dirjen Postel, maupun Dirjen SKDI yang juga masih lowong, tentunya orang-orang yang bisa bekerjasama dengan menteri," pungkas Gatot.
sumber: www.detikhot.com
Minggu, 28 Maret 2010
Pengguna Internet Aktif Cenderung Lebih Sehat
VIVAnews - Makin banyaknya pengakses internet di era modern saat ini menandakan bahwa para penggunanya tergolong berusia lebih muda, berpendidikan dan memiliki pendapatan cukup.
Sebuah studi yang dilakukan Pew Internet & American Life Project dan California Health Care Foundation yang dipublikasikan 24 Maret lalu menemukan, sebanyak 62 persen orang dewasa yang mengalami penyakit kronis adalah mereka yang jarang menggunakan akses internet. Sementara 82 persen orang dewasa tanpa menderita penyakit kronis mengaku aktif menggunakan internet.
Dari temuan ini dapat diketahui secara jelas tentang kondisi kesehatan seseorang yang lebih sering mengakses Internet. Mereka yang tidak pernah online, kata para peneliti seperti dikutip dari laman news.health.com menyatakan cenderung usianya lebih tua, kurang berpendidikan dan memiliki pendapatan yang lebih rendah.
Para peneliti juga mencatat bahwa penyakit kronis mengurangi kemungkinan seseorang mengakses online. Biasanya, mereka yang menderita penyakit kronik hanya mengakses informasi mengenai topok-topik kesehatan. Sebanyak 51 persen dari peserta melaporkan sakit kronis melakukan hal itu, dibandingkan dengan dua-pertiga dari yang lain yang disurvei.
Hasil penelitian menunjukkan, ada satu cara yang orang-orang dengan penyakit kronis menonjol mengenai penggunaan Internet. Ketika statistik yang disesuaikan dengan pengaruh faktor-faktor seperti ras dan usia, para peneliti menemukan, mereka yang memiliki penyakit kronis lebih cenderung menulis pada sebuah blog atau berkontribusi pada diskusi online.
Jumat, 26 Maret 2010
kriminal
Biadab! Umpatan ini yang paling pantas ditujukan kepada Abdul Hamid alias Oyong (39). Pengangguran yang baru setahun ke luar dari penjara karena tersangkut masalah narkoba ini tega memerkosa anak tirinya. Ironisnya, ayah bejat ini sudah menggagahi anak tirinya itu hingga lima kali.
Guna mempertanggungjawabkan perbuatannya yang tidak manusiawi itu, Oyong terpaksa meringkuk di sel Mapolres Langkat di Stabat.
Ratu (25) nama sengaja disamarkan, tenaga honorer di kantor Lurah Tan-jungpura, Langkat kepada wartawan menuturkan kisah bejat yang dialaminya.
Semula warga Desa Pekubuan Kecamatan Tanjungpura, Langkat ini tidak menyangka kalau bapak tirinya tega berbuat seperti itu kepadanya.
Sebenarnya Ratu berusaha merahasiakan ulah bejat Oyong dari keluarganya yang lain, termasuk ibu kandungnya Ram (45). Namun khawatir Oyong akan terus mengulangi perbuatan bejatnya, Ratu pun memilih melaporkan kejadian tersebut ke tunangannya bernama Tiar (27) warga Secanggang Langkat.
Ratu mengaku sempat disetubuhi ayah tirinya itu sebanyak lima kali. Oyong dengan leluasa menyalurkan nafsunya, setelah sebelumnya mengancam akan membunuh Ratu jika berani menolak ajakannya bersetubuh. Agar perbuatannya tak ada yang mengetahui, Oyong menggarap anak tirinya malam hari saat penghuni rumah sedang asyik terbuai mimpi.
Dituturkan Ratu, kali pertama diperkosa ayah tirinya bulan Januari 2010, tanpa merinci hari dan tanggal yang pasti. Ratu yang tertidur pulas di kamarnya sontak kaget karena tubuhnya diraba dan dibebekap dari belakang.
Karena kaget, Ratu pun terbangun dan melihat orang yang meraba tubuhnya adalah Oyong.
"Saat itu saya sebenarnya hendak berteriak minta tolong. Tapi dia (Oyong, Red) langsung membekap mulut saya dan mengancam akan membunuh saya dan keluarga jika nekat berteriak," ujar Ratu.
Melihat korbannya pasrah, pria pengangguran itu dengan leluasa melampiaskan nafsu bejatnya. Karena perbuatan kali pertamanya lancar-lancar saja, Oyong kembali menggagahi anak tirinya berulang-ulang hingga kini sudah lima kali.
Merasa tak sanggup lagi diperlakukan Oyong dengan semena-mena, Ratu pun mengadukan kejadian tersebut kepada tunangannya Tiar. Oleh Tiar perbuatan bejat Oyong dilaporkan ke ibu Ratu dan dilanjutkan ke perangkat desa dan polisi.
Oleh polisi, Oyong pun dibekuk dan selanjutnya digelandang ke Mapolres Langkat.
Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (Kanit PPA) Polres Langkat, Iptu R Harahap mengatakan, Oyong akan dikenai pasal berlapis baik tentang Perlindungan Anak maupun kekerasan terhadap anak tiri. Dengan pasal berlapis itu, ancaman hukumannya 20 tahun penjara.
HI-TECH
Nokia Research Centre di Cambridge, Inggris telah mengembangkan prototipe ponsel yang memanfaatkan gelombang radio atau radiasi elektromagnetis sebagai sumber dayanya. Gelombang radio yang dimaksud adalah yang dipancarkan oleh perangkat seperti transmitter WiFi atau antena telekomunikasi lainnya.
Nantinya, perusahaan asal Finlandia tersebut berharap, ponsel produksinya bisa mengisi dayanya secara mandiri dengan hanya mengandalkan sumber energi di udara.
Teknologi dalam ponsel tersebut bisa mengkonversi gelombang elektromagnetis menjadi sinyal elektrik untuk memberi daya pada ponsel. Pihak Nokia Research yakin,
hanya dibutuhkan waktu 3 sampai 5 tahun lagi sebelum teknologi ini sempurna dan dapat dipasarkan untuk umum.
Memang saat ini, ponsel prototipe Nokia tersebut belum mencapai target mengumpulkan sekitar 50 miliwatts daya untuk syarat isi ulang minimal. Saat ini prototipe Nokia baru mampu mengumpulkan 3-5 miliwatt listrik. Namun Nokia optimistis target tersebut dapat segera tercapai.
NUSANTARA
Jakarta - Siapa pun yang nantinya terpilih menjadi Dirjen Postel Depkominfo, selain mesti punya rekam jejak dan kinerja yang bagus, juga harus jujur dan amanah.
"Karena tantangan menjadi Dirjen Postel luar biasa godaannya," ujar Kepala Pusat Informasi Depkominfo Gatot S Dewa Broto saat bincang santai dengan detikINET, Sabtu (5/12/2009).
Dirjen Postel yang baru, jelas harus tahan godaan. Sebab, 80% pendapatan negara bukan pajak (PNBP) yang diterima Depkominfo datang dari direktorat yang akan dipimpinnya nanti.
Depkominfo sendiri mematok PNBP untuk 2010 mendatang sebesar Rp 10 triliun. Meningkat 42% dibandingkan target total PNBP Rp 7 triliun tahun ini, di mana Rp 6 triliun di antaranya datang dari direktorat Postel.
Sementara, posisi Dirjen Postel sendiri, saat ini masih lowong sejak Menkominfo sebelumnya, Mohammad Nuh, mengosongkan posisi tersebut pada Agustus tahun ini. Posisi tersebut menjadi kosong setelah terjadi perombakan besar-besaran di eselon I Depkominfo.
Kekosongan posisi itu jelas harus segera diisi kembali mengingat perannya yang sangat strategis dalam menentukan arah kebijakan telekomunikasi Indonesia yang kian konvergen.
Meski demikian, Gatot menegaskan bahwa Menkominfo yang baru, Tifatul Sembiring, belum melakukan pemanggilan terhadap satu pun calon suksesor dari Basuki Yusuf Iskandar.
"Pak menteri masih konsentrasi untuk menyelesaikan program 100 harinya terlebih dulu. Beliau belum akan melakukan pemanggilan kepada siapa pun," jelasnya.
Sebelumnya diberitakan sudah ada sejumlah nama yang katanya akan dipanggil untuk seleksi kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) Dirjen Postel. Nama-nama yang disebut sebagai calon, merupakan kalangan pejabat eselon I di Depkominfo.
"Mereka yang namanya disebut-sebut media jangan GR (gede rasa,-red) dulu. Dalam tradisi di Depkominfo, siapa pun menterinya, jarang sekali ada fit and proper test," terang Gatot.
Ia pun menegaskan, belum tentu yang nantinya nama calon yang akan direkomendasikan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono adalah orang dari dalam Depkominfo.
"Calonnya bisa saja dari internal maupun eksternal. Tentu menteri punya pertimbangan sendiri," kata dia.
Seperti diketahui, Dirjen Postel sebelumnya memang bukan dari lingkup Depkominfo. Misalnya saja Basuki yang datang dari Bappenas, dan Djamhari Sirat--Dirjen Postel sebelum Basuki--akademisi dari Universitas Indonesia.
"Namun pastinya yang menjadi Dirjen Postel, maupun Dirjen SKDI yang juga masih lowong, tentunya orang-orang yang bisa bekerjasama dengan menteri," pungkas Gatot.
sumber: www.detikhot.com